Self Destruction

posted in: Sermon | 0

Hakim-Hakim 15:7;16:1,20-21 | Pdt. Paulus Surya

And Samson said to them, “If this is what you do, I swear I will be avenged on you, and after that I will quit.”

Samson and Delilah (Listen)

16 Samson went to Gaza, and there he saw a prostitute, and he went in to her.

20 And she said, “The Philistines are upon you, Samson!” And he awoke from his sleep and said, “I will go out as at other times and shake myself free.” But he did not know that the LORD had left him. 21 And the Philistines seized him and gouged out his eyes and brought him down to Gaza and bound him with bronze shackles. And he ground at the mill in the prison.

Simson orang yang kuat secara fisik, dibesarkan dalam lingkungan umat Tuhan, dan Tuhan panggil untuk melayaniNya sebagai hakim Israel, namun ia hidup merusak diri sendiri. Dari kehidupan Simson, kita bisa belajar satu
kebenaran bahwa penyebab kehancuran hidup seringkali datang dari diri kita sendiri, yaitu tidak sungguh-sungguh mau mengatasi kelemahan diri sendiri. Apa saja?

Amarah atau dendam
Simson seorang yang mudah marah dan menyimpan dendam sehingga suka membalas dendam (lihat Hakim 15:7,11). Amarah yang tidak terkendali menyebabkan kerusakan relasi antar sesama, bahkan pekerjaan Tuhan. Hanya dalam Yesus, sang Hakim sejati, yang telah mengampuni kita, kita dimampukan untuk juga bisa mengampuni.

Hawa nafsu seks
Alkitab mencatat Simson jatuh dengan perempuan sundal (Hakim 16:1). Sesudah itu Simson juga jatuh cinta kepada Delila seorang perempuan dari Filistin (musuh bangsa Israel). Kelemahan Simson ini sangat terlihat jelas saat dirayu oleh Delila untuk memberitahukan rahasia kekuatannya. Saat ini kita hidup di tengah jaman yang memberi peluang besar untuk kita jatuh dalam dosa seksual. Untuk itu kita perlu kekuatan dari Injil Kristus (lihat 1 Korintus 6:20).

Tidak serius dalam hal rohani
Saat Simson bermain-main dengan dosa, “tidaklah diketahuinya bahwa TUHAN telah meninggalkan Dia” (Hakim 16:20). Ketidak-seriusan Simson dalam hal rohani terlihat dari sikapnya terhadap Firman Tuhan dan doa. Ia sengaja
melanggar Firman Tuhan (Hakim 15:9), dan ia tidak memiliki hidup doa yang baik, hal itu terlihat pada saat dia melayani Tuhan dan mencari pasangan hidup. Tetapi anugerah Tuhan selalu lebih besar dari kelemahan kita. Marilah kita bersandar kepada Tuhan.

Ringkasan kotbah Pdt. Paulus Surya, 30 April 2023