Mat 21:28-32 | Pdt. Erick Kartawijaya
The Parable of the Two Sons (Listen)
28 “What do you think? A man had two sons. And he went to the first and said, ‘Son, go and work in the vineyard today.’ 29 And he answered, ‘I will not,’ but afterward he changed his mind and went. 30 And he went to the other son and said the same. And he answered, ‘I go, sir,’ but did not go. 31 Which of the two did the will of his father?” They said, “The first.” Jesus said to them, “Truly, I say to you, the tax collectors and the prostitutes go into the kingdom of God before you. 32 For John came to you in the way of righteousness, and you did not believe him, but the tax collectors and the prostitutes believed him. And even when you saw it, you did not afterward change your minds and believe him.
Melalui perumpamaan ini, Tuhan Yesus menegur para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, agar mereka menanggapi Firman dan kehendak Allah yang dinyatakan kepada mereka dengan ketaatan yang benar (true
obedience). Apa yang dimaksud dengan ketaatan yang benar itu?
1. Bukan hanya di bibir saja
Anak pertama menanggapi dengan baik perintah bapanya, tetapi tidak melakukannya (21:29). Hal itu dikenakan kepada para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, yang telah mendengar dari Yohanes tentang Jalan kebenaran (Yesus); serta melihat yang dilakukan Yesus, yang menggenapi Firman nubuat dari para nabi (21:4-5) dan menyatakan siapa Yesus (21:12-17). Tetapi mereka tetap tak percaya dan tidak mau melakukannya, bahkan menepis teguranNya (21:24-25).
2. Bertobat dan melakukannya
Anak ke dua menolak perintah bapanya, tetapi kemudian dia menyesal dan pergi melakukannya (21:30). Hal itu dikenakan kepada para pemungut cukai dan perempuan sundal yang mendengar firman dan teguran dari Yohanes,
lalu percaya kepada Yesus. Tuhan Yesus menyatakan bahwa mereka akan mendahului masuk ke dalam Kerajaan
Allah. Dengan teguran ini, para imam kepala dan tua-tua Yahudi masih berkesempatan untuk bertobat dan masuk ke
dalam Kerajaan Allah (21:31).
Tanggapilah firman Tuhan dengan ketaatan yang benar, yaitu bertobat, percaya Yesus dan melakukan kehendakNya.
Ringkasan kotbah Pdt. Erick Kartawijaya, 12 Februari 2023