Hab 2:20-3:2 | Pdt. Paulus Surya
20 But the LORD is in his holy temple;
let all the earth keep silence before him.”
Habakkuk’s Prayer (Listen)
3 A prayer of Habakkuk the prophet, according to Shigionoth.
2 O LORD, I have heard the report of you,
and your work, O LORD, do I fear.
In the midst of the years revive it;
in the midst of the years make it known;
in wrath remember mercy.
Kita dipanggil untuk berdiam diri di hadapan Tuhan agar dapat mengalami keindahan hidup secara rohani di tengah persoalan hidup. Apa saja keindahan hidup secara rohani yang bisa kita alami tatkala berdiam diri di hadapan Tuhan?
Kita dapat berdoa
Pasal 3 merupakan doa nabi Habakuk. Doanya menurut nada ratapan (ayat 1). Berdoa berarti bertemu dengan pribadi yang paling agung yang mengasihi kita. Keindahan berdoa juga bisa terlihat dalam hal kita akan dikuatkan untuk menghadapi pencobaan-pencobaan hidup. “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan, roh memang penurut tapi daging lemah.” (Matius 26:41).
Kita dapat makin takut akan Tuhan
“TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaanMu, ya TUHAN, kutakuti!” (ayat 2a). Takut akan Tuhan sering diartikan sebagai takut dihukum dan tidak diberkati oleh Tuhan. Pengertian ini tidak tepat. Yang dimaksud dengan takut akan Tuhan adalah menghargai dan menghormati karya keselamatan Tuhan yang telah nyata dalam Yesus Kristus (lihat 1 Petrus 1:17-19).
Kita dapat bersandar pada kemurahan Tuhan
Habakuk berkata kepada Tuhan, “Dalam murka ingatlah akan kasih sayang.” (ayat 2b). Bagi orang yang percaya kepada Kristus, maka murka Allah tidak akan lagi menimpanya karena telah ditanggung oleh Yesus. Bagi orang percaya, kita perlu terus bersandar pada kemurahan Tuhan dalam Kristus untuk pertumbuhan rohani kita. Berdiam diri di hadapan Tuhan merupakan salah satu sarana untuk kita dapat makin menyadari dan mensyukuri kemurahan Tuhan dalam Kristus bagi kita.
Ringkasan kotbah Pdt. Paulus Surya, 21 Agustus 2022