Ibrani 10:5-10 | Pdt. Paulus Surya
5 Consequently, when Christ came into the world, he said,
“Sacrifices and offerings you have not desired,
but a body have you prepared for me;
6 in burnt offerings and sin offerings
you have taken no pleasure.
7 Then I said, ‘Behold, I have come to do your will, O God,
as it is written of me in the scroll of the book.’”
8 When he said above, “You have neither desired nor taken pleasure in sacrifices and offerings and burnt offerings and sin offerings” (these are offered according to the law), 9 then he added, “Behold, I have come to do your will.” He does away with the first in order to establish the second. 10 And by that will we have been sanctified through the offering of the body of Jesus Christ once for all.
Beberapa penulis Alkitab menyampaikan berita tentang kedatangan Yesus ke dunia dari sudut pandang yang berbeda. Bagi Lukas, penulis Injil Lukas, yang sangat mengesankan adalah tentang Yesus yang lahir sebagai Anak Manusia dalam kesederhanaan. Bagi Matius, penulis Injil Matius, yang berkesan baginya adalah tentang Yesus yang lahir sebagai Raja yang dijanjikan, yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa. Bagi Yohanes, penulis Injil Yohanes, ia menekankan Yesus sebagai Allah yang datang menjadi manusia. Bagi penulis surat Ibrani, hal yang berkesan baginya tentang Natal adalah kedatangan Yesus ke dunia menurut Yesus sendiri.
Berdasarkan Ibrani 10:5-10, kita dapat melihat bahwa kedatangan Yesus ke dunia menurut diriNya sendiri adalah kedatangan yang melakukan kehendak Allah. Apa artinya?
Menjadi korban yang berkenan kepada Allah
Ayat 5-6 & 8-9 menegaskan bahwa korban bakaran dan penghapus dosa tidak bisa memenuhi tuntutan Allah dan tidak dapat menghapus dosa manusia (lihat juga ayat 4). Korban-korban tersebut hanya berguna bila dilakukan dalam iman kepada Kristus yang adalah Korban sejati.
Memenuhi yang tertulis dalam Kitab Suci
Ayat 7 mencatat bahwa Yesus sebagai Korban sejati sudah tertulis dalam gulungan kitab, yaitu menunjuk pada PL. Pada dasarnya diri Yesus Kristus memang adalah pusat seluruh
Alkitab. Oleh sebab itu, jika seseorang mempelajari Alkitab dengan benar, maka ia akan bertemu dan mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Menguduskan umatNya satu kali untuk selamanya
Ayat 10 mengajarkan bahwa kita yang percaya kepada Yesus dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya. Arti “dikuduskan” adalah dipisahkan untuk Allah, dimana orang percaya yang benar-benar dikuduskan, dosanya telah diampuni dan ia disucikan dari dosa-dosanya.
Ringkasan kotbah Pdt. Paulus Surya, 19 Des 2021